Pengertian Majas
Pada kesempatan kali ini kami akan menyajikan informasi mengenai jenis - jenis majas lengkap beserta dengan contohnya, majas dalam bahasa indonesia berfungsi sebagai gaya bahasa dan sering digunakan dalam karya sastra seperti puisi dan pantun, yang sering kali dimunculkan dalam ujian nasional untuk diidentifikasi kandungan majasnya, untuk itu kami akan membagikan informasi mengenai majas sebagai berikut.
Majas adalah gaya bahasa yang sering dipergunakan dalam berbagai karya sastra,dalam suatu karya sastra yang biasanya menggunakan majas adalah puisi,namaun dalam mengidentifikasikan suatu majas dalam puisi kita perlu mengetahui arti dari majas majas tersebut.
Pada kesempatan kali ini akan kita bahas mengenai macam - macam majas yang wajib kamu ketahui, majas kerap kali muncul dalam ujian nasional. Sebelum menempuh ujian nasional ada baiknya Anda memahami materi ini. Berikut ragam majas dalam karya sastra :
Macam - Macam Majas
Macam - macam majas, disini akan dijelaskan macam - macam / jenis majas lengkap beserta contohnya.
- Majas Metafora
- Majas Simile
- Majas Personofikasi
- Majas Hiperbola
- Majas Ironi
- Tautologi
- Simbolik
- Repetisi
- Pararelisme
- Paradoks
- Klimaks
- Anti Klimaks
- Sinekdok pers prototo
- Sinekdok Totem Pro Parte
- Alegori
- Antitesis
- Asosiasi
- Eufimisme
- Kontradiksio interminis
- Litotes
- Metonimia
- preterito
Majas metafora adalah majas perbandingan langsung
Contoh: Engkaulah bunga kesukaanku,engkaulah,akulah,kamulah,dialah
Majas Simile adalah membandingkan suatu hal dengan yang lain menggunakan kata pembanding
Contoh: Hidupku bagai kayu dimakan api,bagai,laksana,bak,seperti
Majas Personifikasi adalah Pelekatan sifat manusia pada benda mati
Contoh : Sepi berjalan menyusuri gelapnya malam,sifat - sifat manusia
Majas Hiperbola adalah Pengungkapan yang melebih - lebihkan
Contoh : Seluruh dunia dapat kulihat dari jendela rumahku
Majas Ironi adalah majas yang digunakan untuk menyindir secara halus,menggunakan kata yang baik untuk menjelekkan
Contoh : Seorang ketika digiring,tersedu membula sendiri tanda kebesaran di pundaknya
Tautologi adalah Penggunaan kata senada untuk menyangatkan
Contoh : pergi kelaut lepas,anakku sayang pergi ke alam bebas
Simbolik adalah penggunaan simbol untuk menggantikan sesuatu/orang
contoh : Burung dara jantan yang dulu kau pelihara kini telah terbang menemui jodohnya
Repetisi adalah Pengulangan kata dalam satu baris
Contoh : Dengan seribu gunung langit tak runtuh,dengan seribu perawan hati tak jatuh,dengan seribu sepi tak mati
Pararellisme adalah Pengulangan kata antar baris puisi,kalau di depan disebut Anafora,kalau di belakang disebut Epifora
- Contoh :
Aku manusia
Rindu rasa
Rindu rupa ( Anafora)
Paradoks adalah Gambaran dua hal yang sangat kontras
Contoh : Dunia tambah beku di tengah derap suara merdu
Klimaks adalah Pengungkapan yang makin menguat
Contoh : Empat puluh lima tangga kemiskinan,hari panas
Lima puluh sembilan tangga kemiskinan,hari sengangar
Anti klimaks adalah Pengungkapan yang makin melemah
contoh :
a. Pada langkah pertama keduanya sama baja
b. Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo
Sinekdok pers prototo adalah penyebutan sebagian untuk seluruh
Contoh : penderitaan mengalir dari parit parit wajah rakyat
Sinekdok Totem Pro Parte adalah Penyebutan Seluruh untuk sebagian
Contoh : para petani bekerja,berumah di gubuk gubuk tanpa jendela
Alegori adalah Perbandingan suatu keadaan dengan beberapa kiasan yang membentuk satu kesatuan
Contoh : Agama adalah kompas kita dalam mengarungi samudra kehidupan yang penuh badai dan gelombang
Antitesis adalah Pemaduan kata kata yang berlawanan arti untuk menegaskan maksud
Contoh : suka duka,besar kecil
Asosiasi adalah Perbandingan terhadap suatu hal sehinggal muncul gambaran terhadap yang sebenarnya
Contoh : mukanya pucat bagai bulan kesiangan
Eufimisme adalah Pengungkapan secara halus untuk hal yang tabuh
Contoh : Anak bapak belum waktunya naik kelas
Kontradiksio interminis adalah Penyangatan dengan menyatakan semua tapi diikuti kecuali
Contoh : semua warga datang berduyun - duyun kecuali para lansia dan bayi yang belum bisa berjalan
Litotes adalah pengungkapan yang berkebalikan dengan keadaan sebenarnya bermaksud untuk merendahkan diri
contoh : "Apa arti usahaku ini karena baru cukup untuk makan keluarga" kata hartawan itu kepada tamunya
Metonimia adalah penyebuta suatu benda menggunakan merknya
Contoh : dia mengendarai kijang
preterito adalah Pengungkapan secara sembunyi karena dianggap sama sama tau
contoh : betapa kayanya negara kita ini,tentu saudara tahu
Majas tersebut sebagian nengambil contoh dari sastrawan seperti : Sutardji,Rendra,Taufiq Ismail,Toto S.B.,Chairil Anwar,Amir Hamzah
Demikian sedikit info yang dapat kami sampaikan mengenai majas, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih
0 komentar:
Post a Comment